Sabtu, 13 November 2010

Spidercam buat tayangan lebih “hidup”

Pelaksanaan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan tak hanya menarik dari sisi kualitas para pemain maupun permainan bola yang cantik. Selama pertandingan berlangsung, rupanya ada juga hal yang menarik untuk disimak. Yaitu view atau pengambilan gambar selama pertandingan berlangsung.

Terkadang, view bergerak cepat dari atas lapangan lalu ke arah pemain atau ke arah gawang maupun ke arah penonton dan pelatih, sehingga penonton televisi atau layar lebar seolah ikut bergerak. Sesekali pula, terlihat tayangan gerakan sangat lambat aksi lihai pemain saat mengecoh lawan ketika menggiring bola.

Hal itu bisa disaksikan para penikmat sepak bola berkat kecanggihan kamera yang digunakan. Situs indonesiangamer.com menyebutkan penyelenggara ternyata menggunakan kamera video jenis Phantom V640 dan perangkat kamera yang disebut dengan istilah spidercam, untuk memanjakan mata penonton.


Kecanggihan yang dimiliki Phantom V640 adalah merekam gambar dengan kemampuan 2.700 fps (frame per second). Pada umumnya, kemampuan kamera merekam hanya 24 fps hingga 60 fps. Teknologi high speed camera inilah yang membuat penonton bisa menyaksikan gerakan ultra slow motio atau sangat lambat.


Sedangkan perangkat spidercam, digunakan untuk menghasilkan view tiga dimensi atau 3D dari sebuah pertandingan. Spidercam, seperti dikutip dari spidercam.org, merupakan perangkat kamera yang mampu bergerak tanpa dibatasi oleh kendala di atas tanah. Kamera ini dengan mudah dan dengan tenang mengikuti perintah pilot atau operator. Teknologi inilah yang membuat penonton menjadi lebih dekat dengan lapangan, sehingga bisa melihat pergerakan pemain.


Pengoperasiannya menggunakan empat motor derek yang ditempatkan di setiap sudut lapangan. Operator menggunakan remote control untuk menggerakkan kamera yang dipasang pada kawat baja, dengan menggunakan sistem robot. Pergerakan bukan hanya pada kamera, tetapi juga pada penggeraknya. Hal inilah yang memungkinkan kamera mengambil angle atau sudut pengambilan gambar dari berbagai titik.

Tahun ini, pengambilan gambar untuk masing-masing pertandingan dilakukan dengan 30 kamera standar, lebih banyak empat kamera dibandingkan Piala Dunia 2006 di Jerman. Jumlah itu termasuk dua ultrakamera yang mempunyai kemampuan merekam lebih dari 1.000 frame per detik, guna mendapatkan gambar lambat yang dramatis kala pengulangan.

Tak hanya itu, penyelenggara juga menempatkan tak kurang dari 20 piranti element technica quasar yang merangkai kamera Sony HD dan lensa Canon. Perangkat kamera ini digunakan di delapan posisi kamera 3D di Ellis Park dan Stadion Soccer City di Johannesburg.

Sebelum ini, Spidercam telah digunakan dalam ajang Piala Champion dan beberapa pertandingan internasional lain, seperti renang, rugby, dan tenis. “Ada perbedaan besar antara lapangan sepak bola dengan penggunaan kamera ini dalam studio. Kami selalu berusaha mengetahui apa pun yang terjadi (di lapangan), namun kami harus memastikan setidaknya berjarak 20 meter agar aman dari bola

Tidak ada komentar:

Posting Komentar